Keresahan Akan Masa Depan dan Penyesalan Dimasa Lalu
hai..
apakabarmu wahai pembaca?
apakah kamu merindu?
ya seperti biasa ku hanya ingin menuangkan apa yang aku rasakan kali ini.
cape ga sih baca tulisan yang isinya cuman gini gini aja, curhat aja semua isinya ga ada kontent menarik dikit atau apa gitu, terobosan baru kek.
aku juga pengensih nulis hal itu tapi always on progress. karena apa yang direncanakan biasanya hanya menjadi wacana permanen.
Yasudahlah kita ikuti aja arahnya tulisan tulisan ini akan kemana.
Wah ga kerasa ya udah bulan februari aja nih, konten yang seharusnya bisa diisi dibulan januari seperti: resolusi tahun 2019, Selamat Tahun Baru 2019 sudah tidak bisa lagi ditulis. Sebenarnya masih bisa tapi feelnya pasti kurang dapetnya. Awal bulan februari juga seharusnya bisa membuat tulisan semacam DIY kado untuk valentine atau sejenisnya, sayangnya isi blog ini tidak terlalu direncanakan.
Penulis hanya menulis sesuai keinginan dan feelnya, ketika terlalu asik dengan dunia nyatanya dia akan lupa akan dunia online dan ketika keasikan didunia nyata mereda barulah sang penulis ingat bahwa dia memiliki sesuatu didunia online yang mungkin harus dia kerjakan.
Susah sekali rasanya ingin menulis bagaimana perasaan dan kondisiku saat ini. Semenjak malam minggu kemarin secara tiba-tiba saja perasaan sensitif muncul, oh iya ini bukan karena putus dengan pacar ya, lebih ke khawatir dengan masa depan ditambah drama dengan para sahabat dan mantan gebetan yang selalu sendu dan tidak jelas.
Biasanya aku berhasil menangani masalah semacam ini tapi tidak dengan kemarin bahkan keesokan harinya ketika aku bertemu dengan dua orang teman mama dari Australia dan ingin membahas mengenai aku yang seperti belum siap mental, bahasa dan belum cukup dewasa untuk berangkat kesana. Aku malah tidak mudeng dengan pembahasan bicara kami yang arahnya akupun tak tau akan kemana yang kuingat hanya mereka menyarankan aku untuk mengundurkan keberangkatanku yang seharusnya oktober 2019 ini berangkat.
Maaf aku tidak menyelesaikan tulisan ini dengan solusi yang aku ingin sampaikan bahwa aku sendiri masih bimbang arah masa depanku akan kemana dan sejujurnya aku tidak memiliki rencana B jika rencana A gagal.
apakabarmu wahai pembaca?
apakah kamu merindu?
ya seperti biasa ku hanya ingin menuangkan apa yang aku rasakan kali ini.
cape ga sih baca tulisan yang isinya cuman gini gini aja, curhat aja semua isinya ga ada kontent menarik dikit atau apa gitu, terobosan baru kek.
aku juga pengensih nulis hal itu tapi always on progress. karena apa yang direncanakan biasanya hanya menjadi wacana permanen.
Yasudahlah kita ikuti aja arahnya tulisan tulisan ini akan kemana.
Wah ga kerasa ya udah bulan februari aja nih, konten yang seharusnya bisa diisi dibulan januari seperti: resolusi tahun 2019, Selamat Tahun Baru 2019 sudah tidak bisa lagi ditulis. Sebenarnya masih bisa tapi feelnya pasti kurang dapetnya. Awal bulan februari juga seharusnya bisa membuat tulisan semacam DIY kado untuk valentine atau sejenisnya, sayangnya isi blog ini tidak terlalu direncanakan.
Penulis hanya menulis sesuai keinginan dan feelnya, ketika terlalu asik dengan dunia nyatanya dia akan lupa akan dunia online dan ketika keasikan didunia nyata mereda barulah sang penulis ingat bahwa dia memiliki sesuatu didunia online yang mungkin harus dia kerjakan.
Susah sekali rasanya ingin menulis bagaimana perasaan dan kondisiku saat ini. Semenjak malam minggu kemarin secara tiba-tiba saja perasaan sensitif muncul, oh iya ini bukan karena putus dengan pacar ya, lebih ke khawatir dengan masa depan ditambah drama dengan para sahabat dan mantan gebetan yang selalu sendu dan tidak jelas.
Biasanya aku berhasil menangani masalah semacam ini tapi tidak dengan kemarin bahkan keesokan harinya ketika aku bertemu dengan dua orang teman mama dari Australia dan ingin membahas mengenai aku yang seperti belum siap mental, bahasa dan belum cukup dewasa untuk berangkat kesana. Aku malah tidak mudeng dengan pembahasan bicara kami yang arahnya akupun tak tau akan kemana yang kuingat hanya mereka menyarankan aku untuk mengundurkan keberangkatanku yang seharusnya oktober 2019 ini berangkat.
Maaf aku tidak menyelesaikan tulisan ini dengan solusi yang aku ingin sampaikan bahwa aku sendiri masih bimbang arah masa depanku akan kemana dan sejujurnya aku tidak memiliki rencana B jika rencana A gagal.
Comments
Post a Comment